Arsip SD Kartini Cirebon Disimpan di National Archief Den Hag

Arsip SD Kartini Cirebon Disimpan di National Archief Den Hag

CIREBON - Tak banyak yang menelusuri sejarah SD Kartini Kota Cirebon, yang dulunya bernama Sekolah Kartini. Warisan dari Pahlawan Nasional RA Kartini.

Bahkan mungkin penamaan jalan yang mengarah ke Alun-alun Kejaksan juga diambil dari nama tokoh emansipasi wanita itu.

Tersebutlah nama Bambang Eryudhawan. Seorang arsitek kenamaan tanah air. Lahirnya buku 100 Tahun Sekolah Kartini Cirebon menjadi sumber sejarah yang baru. Karena merujuk pada sumber sejarah dan literasi yang kuat.

Beruntung pula National Archief di Den Hag, Belanda, masih menyimpan arsip-arsip Sekolah Kartini Cirebon.  Sebuah catatan sejarah yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia.

Arsip-arsip itu sebagian dialih bahasa dengan bantuan Sriati Soerasno. Tanpa inisiatif Bambang, sejarah Sekolah Kartini Cirebon hanya akan terkubur dan dilupakan.

Sekaligus menghilangkan keterkaitan dengan sosok RA Kartini yang menjadi inspirasi kehadiran sekolah-sekolah Kartini di berbagai kota.

Tanpa adanya buku ini, rasanya anak-anak yang bersekolah Komplek SDN Kartini sekalipun tidak akan mengenali asal-usul sekolah ini dulunya. Juga betapa penting peranannya terhadap pendidikan. Juga usianya telah melampaui satu abad.

Bambang Eryudhawan sendiri pernah membuat buku serupa, tentang 100 Tahun Sekolah Kartini Semarang. Atau Sekolah Kartini yang pertama dibuka pada 15 September 1913. Ia berkunjung ke Kota Cirebon Oktober 2015 untuk mengunjungi SDN Kartini I, II, III, IV dan V.

Dikunjungan itu, Bambang menyiratkan penyesalan. Bangunan asli Sekolah Kartini yang mulai digunakan sejak 1 April 1930 sudah lenyap. Lokasi Taman Kanak-kanak (Frobelschool) yang dipakai kali pertama pada 1916, juga tidak diketahui.

Hanya ada satu petunjuk soal ini. Sebuah rumah sewa di Kejaksan. Yang cukup besar dan halamannya juga luas.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: